Seorang Wanita Jerman, Ibu bagi Orangutan Indonesia
Seorang Wanita Jerman, Ibu bagi Orangutan Indonesia
pic. google.com / pinterest |
Upaya Birute Galdikas (70), untuk mempelajari orangutan bermula dari keprihatinannya saat menyadari betapa sedikitnya informasi tentang spesies yang isinya hanya "Orangutan termasuk kera besar yang pintar dan merupakan satwa asli Indonesia dan Malaysia, kera ini memiliki lengan yang panjang dan rambut berwarna kemerahan, terkadang coklat.
Ia bertekad untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia "kera merah", Galdikas kemudian meyakinkan Leaky untuk mengorganisir penelitiannya, walaupun Leaky awalnya tidak yakin. Pada umur 25 tahun, Galdikas kemudian sampai di Tanjung Puting pada tahun 1971 bersama seorang fotografer bernama Rod Brindamour, yang kemudian menjadi suaminya.
Dipilihnya Galdikas untuk mempelajari orangutan menjadikan Galdikas salah satu wanita yang dipilih langsung oleh Leakey untuk mempelajari kerabat terdekat manusia, kera besar, di habitat langsung mereka.
Leakey dan National Geographic Society membantu Galdikas untuk mendirikan perkemahan untuk melakukan riset awal di Kalimantan dengan tujuan mempelajari orangutan di Borneo. Sebelum upaya Birute, spesies orangutan masih tidak diketahui banyak
pic.google.com |
Upaya pelestarian Galdikas akhirnya melampaui advokasi dan menuju rehabilitasi untuk banyak orang utan yang kemudian menjadi yatim piatu dan dirawat olehnya. Hal ini dikarenakan banyak orang utan yang awalnya adalah binatang peliharaan ilegal menjadi terlalu pintar dan terlalu sulit untuk dirawat oleh pemiliknya.
Pemilik nama lengkap Birute Marija Filomena Galdikas lahir di Wiesbaden, Jerman, pada 10 Mei 1946 adalah ahli primata, aktivis pelestarian alam, dan penulis dari beberapa buku mengenai ancaman kepunahan orangutan khususnya Orangutan Kalimantan.
Saat ini, Galdikas adalah ibu bagi orangutan Indonesia, khususnya di Tanjung Puting. Perempuan asal Kanada itu sudah 42 tahun merehabilitasi orang utan untuk dikembalikan ke alam liar.
http://life.108jakarta.com/2013/06/galdikas-ibu-bagi-orangutan-indonesia
Lifetime Achievement Award
Liputan6.com, Jakarta - Liputan 6 Awards 2016 SCTV memberikan Penghargaan Khusus Lifetime Achievement kepada seorang pejuang penjaga kelestarian orangutan di Kalimantan. Dialah Birute Mary Galdikas.pic.google.com |
Birute Mary Galdikas adalah pendiri Orangutan Foundation Internasional. Di usianya yang sudah 70 tahun, dia menghabiskan 45 tahun untuk menyelamatkan lebih dari 1.000 orangutan di Pulau Borneo.
Keprihatinanlah yang mendorongnya berupaya menjaga populasi orangutan. Orangutan tanpa induk pun dilatih di yayasan tersebut hingga siap dilepas ke hutan belantara.
Dia juga membangun rumah sakit orangutan lengkap dengan kamar operasi dan laboratorium. Dia juga menginisiasi penanaman 2,5 juta pohon di hutan Borneo atau Kalimantan.
Perempuan kelahiran Jerman yang kini telah menjadi warga negara Indonesia atau WNI itu mengatakan, dukungan sang suami yang merupakan orang asli Kalimantan, memiliki andil besar dalam upayanya melestarikan orangutan.
Dia pun menjelaskan bahwa orangutan memiliki kesamaan genetik dengan manusia hampir 100 persen. Oleh karena kemiripan itu, manusia harus makin menyadari bahwa perlindungan terhadap orangutan menjadi penting.
"Orangutan merupakan saudara sepupu kita. Mereka punya zat generik 97 persen sama seperti manusia," tutur Birute Mary Galdikas di Studio 6 Emtek City, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (26/5/2016) malam.
Dia pun berpesan untuk seluruh masyarakat Indonesia, untuk saling membantu dalam upaya pelestarian hewan primata itu.
"Mari kita semua ikut melestarikan hutan Kalimantan dan Sumatera. Adalah tragedi besar kalau orangutan akan musnah. Thank you," dia memungkasi.
http://news.liputan6.com/read/2516802/birute-mary-galdikas-raih-lifetime-achievement-liputan-6-awards
Loading...
Post a Comment