Header Ads

Wanita Ini Tewas usai Operasi Pembesaran Payudara oleh Turis China

Wanita Ini Tewas usai Operasi Pembesaran Payudara oleh Turis China


SYDNEY - Seorang wanita berusia 35 tahun meninggal usai menjalani operasi pembesaran payudara yang dilakukan seorang turis China di sebuah klinik kecantikan di Sydney. Korban meninggal diduga akibat serangan jantung saat menjalani operasi.

Polisi New South Wales (NSW) menyatakan, korban yang bernama Jean Huang meninggal pada hari Jumat setelah sebelumnya dinyatakan kritis. Operasi itu dilakukan turis China bernama Jie Shao, 33, pada hari Rabu di sebuah salon di Chippendale.

Shao dihadirkan di Pengadilan Tinggi Pusat minggu ini karena tindakan sembrono menggunakan racun yang menyebabkan luka berat hingga menyebabkan korban meninggal. Polisi tidak merinci kewarganegaraan korban.

Menurut keterangan di pengadilan, Shao berada di Sydney dengan menggunakan visa turis. Dia tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan kosmetik di Australia.

Dia muncul di pengadilan melalui video dari Surry Hills Police Center pada hari Kamis, di mana dia berusaha agar dibebaskan dengan jaminan. Dia dikenai tuduhan mengelola racun.

Turis muda ini baru berada di Sydney lima hari pada saat dia ditahan pada Rabu malam.

Penangkapan Shao berdasarkan insiden di Medi Beauty Clinic di pinggiran kota Chippendale. Prosedur operasi pembesaran payudara yang dia lakukan adalah memasukkan “pengisi” ke setiap payudara korban.

Polisi menuduh Shao mengelola lidocaine, obat bius, zat “memabukkan" dan obat tramadol ke dada Huang.

Korban sempat dibawa paramedis dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi tersebut. Shao diduga menyuntikkan lidocaine ke dada Huang sebelum menyuntikkan zat yang disebut sebagai "pengisi payudara".

Ketika Huang mengalami serangan jantung, Shao dan dua anggota staf lainnya mencoba melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) sampai paramedis tiba untuk mencoba menyelamatkan korban.

Sebelumnya, Shao bertemu dengan Huang melalui teman. Dalam pertemuan itu, Huang setuju bahwa dia sanggup menjalani prosedur operasi pembesaran payudara.

Petugas polisi, Sersan Rutzou mengatakan kepada pengadilan bahwa Shao berupaya meninggalkan Australia kemarin. Namun, upaya itu dicegah karena dia menghadapi tuduhan hukum serius di wilayah Australia.

Shao diketahui mendapat gelar magister dari universitas di Inggris dan merupakan spesialis bidang dermatologi. Namun, dia tidak memenuhi syarat untuk melakukan operasi pembesaran payudara di Australia.

”Sudah jelas dia sedang mengerjakan operasi kosmetik di mana prosedur semacam ini dilakukan,” kata Rutzou, seperti dikutip news.com.au, Jumat (1/9/2017).

Pengacara Shao, Mary Underwood berargumen bahwa Shao dapat dibebaskan dengan jaminan dengan syarat ketat termasuk tidak melakukan operasi perawatan kecantikan dan tidak mendekati karyawan di klinik kecantikan.

Hakim Sharon Freund mengatakan bahwa dia yakin jaksa penuntut menyiapkan tuntutan yang kuat dan jika terbukti bersalah, Shao menghadapi hukuman penjara yang lama.
(mas)

portal info sumber
Loading...

No comments