Header Ads

Huaxi, Desa Terkaya, Penduduknya Bisa Membeli Pesawat dan Kapal

Huaxi, Desa Terkaya, Penduduknya Bisa Membeli Pesawat dan Kapal


Arus urbanisasi ini bukan masalah yang hanya dihadapi DKI Jakarta sebagai ibukota republik ini, namun dialami oleh nyaris semua ibu kota provinsi atau kota besar di Indonesia. Bukan hanya Indonesia tentunya, berbagai negara di dunia mengalami masalah ini. Orang dari desa berlomba mencari pekerjaan ke kota.


Huaxi, Desa Terkaya, Penduduknya Bisa Membeli Pesawat dan Kapal
pic. google.com

Namun, berbeda dengan penduduk desa ini, Desa Huaxi di Provinsi Jiangsu didapuk sebagai desa terkaya di China. Setiap keluarga yang mendiami desa ini mampu mendapat penghasilan berlimpah. Bagaimana tidak, survei pada tahun 2009 mengungkap, setiap keluarga di desa ini memiliki setidaknya satu rumah dan mobil. Sedangkan aset yang dimiliki setiap keluarga bisa mencapai US$ 150 ribu atau setara Rp 1,9 miliar. Mereka juga mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan gratis. 

Dilansir dari Business Insider, Desa Huaxi pertama kali didirikan di 1960-an oleh Wu Renabo, mantan Sekretaris Komite Partai Komunis Desa Huaxi.


Huaxi, Desa Terkaya, Penduduknya Bisa Membeli Pesawat dan Kapal
pic.google.com

Huaxi, Desa Terkaya, Penduduknya Bisa Membeli Pesawat dan Kapal
pic. google.com

Dulunya, Huaxi yang hanya memiliki luas 250 acre adalah desa yang sangat miskin dan warganya hanya bekerja sebagai petani biasa yang hidupnya sangat memprihatinkan. Namun, keadaan miris ini pada akhirnya berubah seratus delapan puluh derajat. Kini, Huaxi adalah desa paling kaya di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Desa ini kini tak bisa dipandang sebelah mata. Huaxi kini punya perusahaan besar yang bergerak di industri baja. Huaxi juga mampu membeli pesawat dan berencana membeli kapal laut.

Industri dan tekstil jadi titik balik desa ini. Dua sektor ini dibangun sangat serius oleh salah satu tokoh pendiri dan senior Huaxi. Dengan pelan tapi pasti mulai mengubah nasib desa miskin ini menjadi sangat makmur.


BUSINESS INSIDER
Loading...

No comments