Header Ads

KEBIASAAN YANG MENJADI KARAKTER

KEBIASAAN YANG MENJADI KARAKTER

9 Juli 2017 kemarin, ketika hendak dari Surabaya ke Nias maka kamipun transit di Medan. Setelah menunggu sekitar 30 menit di Kualanamo kami mendapat panggilan utk naik ke pesawat Wing Air jenis JTR (kalau tidak salah ingat 😀).


Perjalanan ini mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Didalam pesawat yg full dengan penumpang ada banyak orang-orang Bule bersama kami. Mungkin belasan orang. Mereka bukan team. Tapi berangkat masing-masing atau dengan 2-3 orang temannya.

Waktu pengambilan bagasi kami bisa melihat tas surfing mereka, yg sudah bisa di tebak jika mereka ingin bermain surfing di Pantai.

 Perlu diketahui jika keindahan  pantai Nias melebih Bali dan saya dengar-dengar Nias memiliki pantai utk surfing paling bagus No.2 di Dunia (*yang no. 1 saya lupa)
Hanya saja kurang promosi dan tidak ada fasilitas yang bagus seperti Hotel dan jalan yang mendukung. Hal tersebut membuat Nias tidak se terkenal Bali.

Kembali ke Pesawat.

Seperti biasanya, beberapa waktu sebelum Pesawat mendarat ada pengumuman yang mengatakan agar penumpang duduk, menegakkan sandaran kursi, menggunakan dan mengencangkan seat belt.

Semua penumpangpun menuruti perintah sang Pramugari. Kami semua duduk dengan tenang sambil menunggu pesawat turun dengan baik.
Saya juga melakukan hal yang sama sambil melihat kegiatan penumpang lain yg berada di depan.

Tepat di seberang saya, duduk seorang Bule tua dan didepannya juga bule, namun didepannya lagi seorang penumpang Indonesia.

Begitu roda pesawat menyentuh darat ada sedikit perasaan lega, artinya..."Thank You God kami selamat" 😀😁

Tapi yang menarik buat saya adalah kejadian selanjutnya. Setelah getaran akibat benturan antara roda pesawat dan landasan berhenti, serta pesawat masih melaju dengan kencang maka terdengar suara besi bergesekan.
Bukan besi pesawat, namun suara kepala seat belt yang dilepas.

Setelah saya perhatikan hampir semua penumpang Indonesia melepas seat belt nya.. dan tidak satupun penumpang Bule yang melakukannya. Mereka masih duduk dengan tenang sambil melipat tangan dan sesekali melihat keluar kaca jendela.

Beberapa bule ada yang duduk di kursi paling depan, karena tingginya badan mereka saya bisa melihat jika mereka tidak melakukan gerakan atau kegiatan seperti yang dilakukan oleh penumpang Indonesia.

Setelah pesawat tidak lagi goncang dan masih terus berjalan dengan kecepatan tinggi maka terjadilah kejadian yg umum terjadi di dalam pesawat di Indonesia.

Para penumpang berdiri dan mengeluarkan bagasi dari kabin.

Mereka mengeluarkan barangnya satu persatu. Sesekali mereka hampir terjatuh dan dengan sigap kaki mereka di perlebar dan tangan mereka bergerak cepat memegang sandaran kursi. Persis seperti film kungfu China ketika sang lakon mengeluarkan jurus Mabuk.
Tentu mereka tidak terjatuh karena jurus ini adalah jurus andalan dan sudah terlatih bertahun-tahun. 😂

Setelah pesawat mendarat dengan sempurna, dan pintu keluar terbuka (hanya pintu bagian belakang saja yang terbuka) maka penumpangpun keluar satu persatu.

Penumpang Bule masih duduk dengan tenang, kemudian setelah penumpang berkurang maka mereka mulai mengeluarkan barang dari Kabin, kemudian keluar dengan tertib.

------------------------------------

Saya bertanya dalam hati, apakah budaya buru-buru itu bagian Indonesia?
Karakter Indonesia?

Karena jujur saja... saya dulu juga adalah pelakunya. Sampai saya diberi pengertian oleh teman saya bagaimana seharusnya bersikap sebagai penumpang yang baik.
Bahwa itu juga untuk kebaikan dan keselamatan saya sendiri.

Saya tidak saja di beri pengertian, namun di berikan teladan yang benar. Sehingga saya bisa menahan diri utk tidak terburu-buru, serta mengikuti aturan sesuai dengan perintahnya.

Ya... kita harus mengakui dengan jujur jika kebiasaan itu membentuk karakter kita.

Kebiasaan yang tidak mau Antri..
Kebiasaan tidak mau mendengar...
Kebiasaan tidak mau tahu...

Kita dididik dengan hal itu..
Coba bayangkan kalau anda di sebuah keadaan dimana semua orang berebut tanpa mau antri, maka anda yang tadinya terbiasa antri akan berusaha utk menerobos juga. Kalau tidak anda tidak akan pernah mendapat bagian.

Kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun.. tanpa kita sadari menjadi karakter.

Butuh perjuangan dan kerja keras untuk mengubahnya..

Jika saja setiap orang sadar..dan rela utk membayarnya dengan kerja keras dan kesabaran maka tidak ada Karakter jelek yang tidak bisa diubah.

Karena Kita hanya tinggal mengubah kebiasaan saja..
Kebiasaan itu dilakukan terus menerus sampai ia berubah menjadi karakter...

10 Juli 3017

Teluk Dalam - Nias

Robita Sembiring (fb)
Loading...

No comments