Header Ads

Mengintip 'Pabrik Like' Raksasa Bermodal 10 Ribu Ponsel

Mengintip 'Pabrik Like' Raksasa Bermodal 10 Ribu Ponsel


Jakarta - Branding di media sosial belakangan ini diyakini cukup ampuh menggaet pengguna. Misalnya jika sebuah produk atau layanan mendapatkan like yang banyak dan rating tinggi. Mereka yang jeli rupanya mencium peluang bisnis dengan membuat 'pabrik like' atau clickfarm.
Mengintip 'Pabrik Like' Raksasa Bermodal 10 Ribu Ponsel
pic. google.com

Dikutip detikINET dari Mirror, sebuah pabrik like raksasa di China tertangkap di sebuah video. Lebih dari 10 ribu ponsel kabarnya dipakai di sini untuk memberikan rating atau like tinggi sebanyak-banyaknya pada produk klien di media sosial.

Berbagai perusahaan dilaporkan membayar tinggi agar aplikasi mereka menuai banyak like dari 'pabrik' tersebut. Terlihat banyak smartphone dijejerkan untuk memberikan like buatan.

Saksikan video 45 detik tentang Pabrik Like di sini:


Video tersebut direkam oleh seseorang dari Rusia dan dibagikan ke media sosial. Kemungkinan ribuan smartphone tersebut berjalan secara otomatis untuk memberikan like.

Para penyedia jasa like dan rating palsu semacam ini kabarnya banyak terdapat di wilayah Rusia dan China dengan klien internasional. Terkuaknya pabrik like tersebut tidak membuat senang para netizen yang melihat videonya.

"Apakah semua yang ada di dunia saat ini cuma palsu?" tulis seorang netizen. "Seharusnya hal semacam ini dibuat ilegal," tulis yang lain.

Dan ternyata tidak hanya di China, pabrik like serupa ada juga di Thailand. Polisi di Thailand menggerebek sebuah rumah di wilayah Muang Aranyaprathet dekat perbatasan Kamboja dan menemukan pabrik like atau clickfarm di sana.

Pabrik like tersebut dioperasikan oleh tiga orang asal China bernama Wang Dong, Niu Bang dan Ni Wenjin yang telah jadi tersangka karena melanggar aturan imigrasi dan penyelundupan. Mereka total menggunakan 474 iPhone, 347.200 kartu SIM dari operator Thailand dan 10 unit komputer. Semuanya disita untuk kepentingan penyidikan. (fyk/fyk)


portal info sumber
Loading...

No comments