Header Ads

Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa

Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa

Kehidupan tentu tidak selamanya berjalan dengan sempurna.  Bak roda yang selalu berputar, insan dan peradabannya tidak selamanya berada di langit kejayaan. Ada kalanya terpuruk bahkan banyak yang hilang sama sekali. Pada abad ke 14, kerajaan Majapahit prabu Hayam Wuruk sedang mencapai masa keemasannya, di Asia Tengah derap kuda kavaleri Mongol menghantui banyak negara, Ottoman Empire semakin jaya dan angkatan perangnya berkali kali menjajal kekuatan Eropa,dan di periode tersebutlah cerita ini terjadi.

Ada yang mengatakan wabah maut ini dibawa oleh tikus dari kapal dagang yang terinfeksi, ada pula yang berpendapat kalau para pedagang Eropa yang pulang dari perjalanan jauh merekalah yang membawa wabah ini.


Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com
Malaikat maut sangat sibuk saat itu. Menyambangi tiap lorong dan rumah, yang kaya dan yang miskin tanpa pandang bulu diambilnya, dalam waktu tak sampai 5 tahun, nyaris separuh (ada yang mengatakan sepertiga, ada pula yang yakin 60%) penduduk Eropa meninggal, beberapa diantaranya dengan tubuh menghitam karena pendarahan dalam, karena itulah bencana wabah ini disebut: Black Death - Sang Kematian Hitam..


Baca juga : Desa Eyam dan Kisah Pengorbanannya pada Periode Wabah Besar London

Kuburan massal Wabah Hitam ditemukan di jalur rel London

Sejumlah kerangka yang ditemukan di lokasi konstruksi jalur rel kereta api di London dipastikan sebagai korban Wabah Hitam atau wabah pes dari abad ke-14, berdasarkan uji forensik.
Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com

Geligi mereka mengandung DNA dari bakteri Yersinia pestis dan kuburan mereka diketahui berasal dari tahun 1348 hingga 1350, seperti dilaporkan wartawan BBC James Morgan.

Catatan mengatakan ribuan orang warga London meninggal dunia dan jenazah mereka dikubur di sebuah kuburan massal di luar kota London, tapi lokasi pastinya menjadi misteri.

Para ahli arkeologi kini meyakini kuburan itu berada di bawah Lapangan Charterhouse di dekat Barbican.

Mereka kini berencana memperlebar pencarian korban di sekitar lapangan dengan panduan pemindai radar bawah tanah yang telah menangkap sinyal adanya banyak kuburan.


Misteri Enam Abad

Arkeolog kepala Jay Carver mengatakan temuan itu memecahkan misteri berusia 660 tahun.
Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com

"Temuan ini adalah langkah besar yang penting dalam mendokumentasikan dan memahami pandemi paling mematikan di Eropa," kata dia.

"Penggalian lebih lanjut akan dilakukan untuk melihat apakah kami bisa menemukan kuburan massal yang lebih besar."

Antara 1347 dan 1351 wabah pes menyapu Eropa dan menewaskan jutaan jiwa. Di kemudian hari, wabah itu dikenal sebagai Wabah Hitam karena dibawa oleh tikus rumah berwarna hitam.

Pes tiba di daratan Inggris pada 1348 dan diduga menyapu 60% populasi pada saat itu. Di London, dua kuburan darurat digali di luar dinding kota. Satu di East Smithfield dan satu lagi di Farringdon.

Black Death mungkin bisa dikatakan sebagai wabah terburuk sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, wabah mematikan ini telah mengurangi populasi Eropa hingga 60 %. Bahkan dikatakan pada saat itu, jenazah - jenazah korban keganasan Black Death bergelimpangan dimana - mana di benua Eropa. Bagaimana wabah ini dapat membuat teror yang begitu mencekam bagi masyarakat di dunia?
Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com

Black Death merupakan salah satu wabah penyakit paling mematikan sepanjang sejarah manusia. Wabah ini menyebar dengan cepat di benua Eropa pada tahun 1348 sampai 1350. Lalu, apakah penyakit yang menyebabkan epidemi seperti itu?

Wabah penyakit yang menyebabkan teror itu adalah wabah pes dan radang paru yang disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis. Wabah ini diduga menyebar pertama kali di Asia, tepatnya di daerah China pada tahun 1346. Bakteri yang terdapat pada tikus ini kemudian dibawa oleh kutu tikus, dan sialnya kutu ini merupakan parasit yang bisa hidup di tubuh manusia, sehingga jika manusia terjangkit oleh kutu ini, maka ia akan mengalami radang paru. Orang - orang yang sakit ini merupakan pedagang - pedagang yang akan kembali ke Eropa, jadi wabah ini telah menyebar di kapal, dan penyakit ini ditularkan melalui udara.

Beberapa kisah menceritakan jika di Crimea, suatu pusat perdagangan di China, diserbu oleh kelompok Mongol. Kelompok ini kemudian membuang jenazah yang terinfeksi penyakit ini ke tengah keramaian. Pedagang - pedagang dari Eropa yang terjangkit inilah yang membawa penyakit ke Eropa dan menimbulkan wabah terburuk.
Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com

Black death telah membuat populasi dunia berkurang dari sekitar 450 juta jiwa menjadi sekitar 350-375 juta jiwa pada tahun 1400. Eropa membutuhkan 150 tahun untuk memulihkan populasinya yang berkurang drastis itu.

Black Death dikategorikan menjadi tiga tipe wabah, ini karena selama wabah black death berlangsung, diteukan gejala - gejala yang berbeda. Wabah tersebut yaitu wabah pes, wabah infeksi paru - paru, dan wabah infeksi darah yang merupakan paling mematikan dari ketiga jenis wabah tersebut.

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, wabah ini disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis yang dibawwa oleh Tikus Hitam (Rattus rattus) dan menyebar oleh kutu yang hidup di tikus tersebut. Manusia yang telah terjangkit oleh Yersinia Pestis akan meninggal dalam waktu 3 sampai tujuh hari.

Menurut sejarawan, black death mulai menyebar di daratan China pada tahun 1346, penyakit ini pertama kali dibawa oleh para pedagang yang melakukan perjalanan pada tahun 1320-1330 hingga sampai di Crimea, pusat perdagangan di China saat itu. Dari Crimea, penyakit ini terus menyebar ke Eropa Barat hingga ke Afrika. Penyakit ini telah membunuh setidaknya 75 juta jiwa, Eropa sendiri kehilangan 25 - 50 juta jiwa penduduknya saat itu, dan memicu terjadinya krisis ekonomi. Karena banyaknya penduduk Eropa yang tewas, kelangkaan tenaga kerja terjadi di seluruh penjuru benua Eropa.

Pada awal abad ke-19, wabah ini mulai reda, namun ternyata muncul penyakit baru yang juga berasal dari Asia. Wabah yang disebut dengan Kolera Asia ini juga menyebar dengan cepat di benua Eropa selama abad 19 sampai dengan abad ke-20, namun penyakit ini tidak separah seperti apa yang disebabkan oleh black death.

Oh ya, wabah ini disebut dengan black death karena penyakit ini pada umumnya membuat warna kulit penderitanya berubah menjadi agak gelap, namun ada juga yang mengatakan jika nama black death diberikan karena penyakit ini dibawa oleh tikus hitam.



Seputar Penanggulangan Wabah Black Death


Para ahli sejarah dan kedokteran kelas dunia pun seolah tidak pernah lelah mengungkap apa penyebab dan berakhirnya epidemik mematikan ini.

Berikut beberapa teori yang terkait tentang berakhirnya/berkurangnya Black Death :


1. Karantina

Orang yang kena pes dan keluarganya dikarantina untuk membatasi kemungkinan penularan dari manusia ke manusia


2. Sadar kebersihan

Sebelum wabah ini rakyat eropa itu kan agak jorok. Jarang mencuci tangan dan badan, membersihkan rumah, juga mereka sering minum air mentah. Setelah wabah ini mereka mulai sadar kebersihan, hal ini mengurangi resiko terserang penyakit pes


3. Imunitas

Penduduk eropa mulai membangun imunitas terhadap penyakit ini


4. Hilangnya tikus hitam karena digeser oleh tikus coklat

Tikus hitam sebagai carrier utama penyakit ini tergeser oleh populasi tikus coklat yang lebih besar tubuhnya. Karena tikus coklat tidak seefektif tikus hitam dalam penyebaran penyakit, dan juga tikus coklat tidak sesering itu masuk ke rumah dan kontak dengan manusia, maka wabah ini pun berkurang.



Seramnya Baju Plague Doctor 

Beberapa dokter wabah mengenakan kostum khusus, meskipun sumber-sumber grafis menunjukkan bahwa dokter wabah mengenakan berbagai pakaian. Pakaian diciptakan oleh Charles de L'Orme tahun 1619 mereka pertama kali digunakan di Paris, tetapi kemudian menyebar ke digunakan di seluruh Eropa Gugatan pelindung terdiri dari mantel kain berat yang wax, masker dengan bukaan kaca mata dan hidung berbentuk kerucut seperti paruh untuk menahan zat beraroma. dan jerami.
Black Death - Wabah Maut yang Nyaris Menghancurkan Eropa
pic. google.com

Beberapa bahan wangi adalah ambergris, daun mint balm-, kamper, cengkeh, Laudanum, mur, kelopak mawar, storax. Hal ini dianggap untuk melindungi dokter dari udara buruk berhubung dgn racun yg keluar dr tanah.jerami yang disediakan filter untuk "udara buruk". Sebuah pointer tongkat kayu digunakan untuk membantu memeriksa pasien tanpa harus menyentuh mereka, itu juga digunakan sebagai sarana untuk bertobat dosa, banyak yang percaya bahwa wabah itu hukuman dan akan meminta untuk dicambuk untuk bertobat dari dosa mereka.


Tugas mereka gan


Dokter Plague menjabat sebagai pegawai negeri selama masa epidemi dimulai dengan Black Death di Eropa pada abad keempat belas. Tugas utama mereka, selain mengurus korban wabah, adalah untuk merekam dalam catatan publik kematian akibat waba

Di kota-kota Eropa tertentu seperti Florence dan Perugia dokter wabah diminta untuk melakukan otopsi untuk membantu menentukan penyebab kematian dan bagaimana wabah memainkan peran. Dokter Wabah menjadi pembuat wasiat dan saksi ke berbagai surat wasiat selama masa epidemi wabah. [17 dokter] Wabah juga memberi nasihat kepada pasien mereka tentang perilaku mereka sebelum kematian. saran ini bervariasi tergantung pada pasien, dan setelah Abad Pertengahan sifat hubungan antara dokter dan pasien diatur oleh kode etik yang semakin kompleks.

Sumber: Kaskus.co.id
Loading...

No comments